Komunikasi dan Adaptasi Pernikahan Kembali Sesudah Bercerai

Authors

  • Novi Andayani Praptiningsih Universitas Padjadjaran

DOI:

https://doi.org/10.37535/101003220163

Keywords:

komunikasi antar pribadi, komunikasi, adaptasi, pernikahan kembali

Abstract

Menikah kembali setelah bercerai menjadi solusi yang dapat membantu individu tidak hanya mendapatkan teman hidup yang bisa dipercaya dan diajak berbagi serta pasangan dalam hubungan seksual, tetapi menikah lagi juga dapat meningkatkan kesejahteraan ekonomi. Di samping itu juga akan mendapatkan makna hidup yang lebih positif. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui alasan, motif, dan konsep diri perempuan yang melakukan pernikahan kembali sesudah bercerai sehubungan dengan pilihan hidupnya, serta untuk memahami proses komunikasi dan adaptasi dengan keluarga barunya. Teori yang digunakan dalam penelitian Komunikasi Antar Pribadi ini menggunakan Teori Interaksi Simbolik George Herbert Mead serta Teori Konstruksi Realitas Sosial Peter Berger dan Thomas Luckman. Paradigma penelitian interpretif, menggunakan metode penelitian fenomenologi dengan pendekatan kualitatif. Teknik penentuan informan menggunakan teknik persuasif. Teknik pengumpulan dengan wawancara mendalam terhadap lima perempuan yang melakukan pernikahan kembali sesudah bercerai, serta studi pustaka.

 

Hasil penelitian menunjukkan subjek memutuskan untuk menikah kembali setelah perceraian karena alasan biologis, ekonomi, dan sosial/agama. Sedangkan motifnya berorientasi masa lalu dan masa depan sehingga konsep diri yang terbentuk pada masa awal pasca perceraian adalah konsep diri negatif dan konsep diri positif mulai terbentuk ketika mereka memutuskan untuk menikah lagi pasca perceraiannya. Dan proses komunikasi dalam adaptasi dengan keluarga barunya membutuhkan waktu yang cukup lama untuk saling memahami satu sama lain. Proses penyesuaian diri tersebut menemui banyak hambatan komunikasi. Sikap diam dan terkesan menghindar ditunjukkan oleh subjek penelitian ketika ada hal-hal yang mengganggu perasaan mereka dalam hubungan dengan keluarga baru. Namun akhirnya mereka menyadari bahwa adaptasi yang dilakukan harus didukung oleh komunikasi yang terbuka untuk mengungkapkan segala persoalan yang dihadapi agar menemukan cara penyelesaiannya.

References

Islami, M,Irfan. [2001]. Filsafat Ilmu dan Metodologi Penelitian, Bahan Kuliah Program Doktor Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang.

Kuswarno, Engkus. [2009]. Metodologi Penelitian Komunikasi, Fenomenologi, Konsepsi, Pedoman dan Contoh Penelitian. Bandung : Widya Padjadjaran.

Littlejohn, Stephen W. dan Karen A. Foss. [2011]. Teori Komunikasi (Theories of Human Communication). Edisi 9. Jakarta: Salemba Humanika.

Mulyana, Deddy, Solatun. [2007]. Metode Penelitian Komunikasi; Contoh-contoh Penelitian Kualitatif dengan Pendekatan Praktis. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya.

-----------. [2008]. Metodologi Penelitian Kualitatif, Paradigma Baru Ilmu Komunikasi dan Ilmu Sosial Lainnya. Bandung : PT Remaja Rosdakarya.

Schutz, Alfred. [1967]. The Phenomenology of The Social World, Evanston : Illinois Northwestern University Press.

West,Richard, Turner,Lynn H. [2010]. Pengantar Teori Komunikasi.Analisis dan Aplikasi (Introducing Communication Theory:Analysis and Application).edisi 3, Jakarta:Salemba Humanika.

Downloads

Published

2018-03-21

How to Cite

Praptiningsih, N. A. (2018). Komunikasi dan Adaptasi Pernikahan Kembali Sesudah Bercerai. Communicare : Journal of Communication Studies, 3(2), 29–58. https://doi.org/10.37535/101003220163

Issue

Section

Articles