Sosialisasi Digital Marketing dan Penggunaan Pembayaran Digital bagi UMKM Desa Penglipuran, Bangli, Bali

Authors

  • Lamria Raya Fitriyani
  • Dewi Rachmawati Institut Komunikasi dan Bisnis LSPR

DOI:

https://doi.org/10.37535/1020054120232

Keywords:

Sosialisasi; Digital Marketing; Pembayaran Digital; UMKM; Penglipuran Bali

Abstract

ABSTRAK

Desa Penglipuran yang berada di Kecamatan Bangli Provinsi Bali sudah lama dikenal sebagai desa wisata yang menarik bagi wisatawan mancanegara maupun dalam negeri. Desa ini terkenal karena penataan arsitekturnya yang menarik dengan penataan rumah warga yang memanjang disertai dengan gapura yang seragam. Selain itu juga terdapat hutan kayu dan hutan bambu yang menjadi tujuan wisatawan. Serta dilengkapi dengan festival dan pertunjukan-pertunjukan budaya lainnya yang menambah kentalnya budaya Bali di tempat ini.  Untuk menunjang pariwisata, penduduk lokal melalui UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah) juga berkesempatan untuk menyediakan suvenir dan makanan ringan khas Bali di tempat tersebut. Sayangnya penjualan para UMKM ini masih tradisional dan belum terdigitalisasi. Untuk itulah pengabdian masyarakat kali ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan digital marketing dan penggunaan pembayaran digital kepada UMKM setempat.    Pelaksanaan sosialisasi dilakukan di Balai Pertemuan warga yang berada di area depan Desa Penglipuran. Pre-test diberikan kepada 24 UMKM yang berpartisipasi untuk mengetahui tingkat pengetahuan mereka mengenai sosialisasi yang akan diberikan. Setelah sosialisasi juga disebarkan post-test untuk mengetahui apakah terdapat peningkatan pengetahuan. Hasilnya menunjukkan keberhasilan dari perbandingan pre-test dan post-test, dimana mengalami peningkatan pengetahuan dan pemahaman sebesar 59%. Dan peserta juga berkeinginan untuk beralih ke pemasaran dan pembayaran digital.

 

Kata kunci: Sosialisasi; Digital Marketing; Pembayaran Digital; UMKM; Penglipuran Bali

 

ABSTRACT

Penglipuran Village located in Bangli District, Bali Province, has long been known as an attractive tourist village for foreign and domestic tourists. Penglipuran village is famous for its attractive architectural arrangement with the elongated arrangement of residents' houses accompanied by an uniform gate. In addition, there are also wood forests and bamboo forests which are tourist destinations. As well as being equipped with festivals and other cultural performances that add to the thickness of Balinese culture in this place. To support tourism, local residents through their MSME (Micro, Small and Medium Enterprises) also have the opportunity to provide Balinese souvenirs and snacks at the village. Unfortunately, the sales of these MSMEs are still traditional and have not been digitized. For this reason, the community service aims to provide digital marketing knowledge and the use of digital payments to local MSMEs. The socialization was carried out at the residents' meeting hall in the area in front of Penglipuran Village. The pre-test was given to 24 participating SMEs to find out their level of knowledge regarding the socialization that would be given. After the socialization, a post-test was also distributed to find out whether there was an increase in knowledge. The results show the success of the pre-test and post-test comparisons, where knowledge and understanding increased by 59%. And there is a willingness in participants to move into digital marketing and payments.

 

Keywords: Socialization; Digital Marketing; Digital Payments; MSME; Penglipuran Bali

References

Baliprov. (2022). Resmikan Program SIAP QRIS, Wagub Cok Ace Harap Transformasi ke Pola Pembayaran Digital. https://www.baliprov.go.id/web/resmikan-program-siap-qris-wagub-cok-ace-harap-transformasi-ke-pola-pembayaran-digital/

Daniswari, D. (n.d.). Desa Penglipuran di Bali, Asal-usul dan Desa Wisata. Retrieved May 19, 2023, from https://regional.kompas.com/read/2022/05/23/193501378/desa-penglipuran-di-bali-asal-usul-dan-desa-wisata?page=all#:~:text=Pada%20tahun%201993%2C%20pemerintah%20menjadikan,supaya%20kualitas%20udara%20tertap%20bersih.

Doni. (2022). UMKM Naik Kelas, UMKM Go Digital. https://www.kominfo.go.id/content/detail/41205/umkm-naik-kelas-umkm-go-digital/0/artikel

Febrianita, R., Pratama, R. S., Budiasih, J. D., Musa, F. B., & Ismail, T. (2022). Peran UMKM Sebagai Penunjang Peningkatan Pariwisata di Daerah Pesisir di Kelurahan Kedungcowek. KARYA Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 2(2), 140–145.

Febriyantoro, M. T., & Ariandi, D. (2018). Pemanfaatan Digital Marketing Bagi Usaha Mikro, Kecil Dan Menengah Pada Era Masyarakat Ekonomi Asean. Jurnal Riset Manajemen Dan Bisnis Dewantara (JMD), 1(2).

Kotler, P., & Keller, K. L. (2016). Marketing management (15th ed.). Pearson Education.

Pradnyaparamita, A.A, S., & Agung. (2018). Pengembangan Pariwisata Berbasis Desa Adatdi Desa Penglipuran Kabupaten Bangl. Jurnal Humanis, 22(4), 1111–1115.

Rangkuti, F. (2015). Analisis SWOT. PT Gramedia Pustaka Utama.

Sawicki, A. (2016). Digital Marketing. World Scientific News, 2016.

Suarna, N. (2021). Dari 340 Ribu UMKM di Bali, Baru 250 UMKM yang Go Digital. https://baliexpress.jawapos.com/bisnis/21/04/2021/dari-340-ribu-umkm-di-bali-baru-250-umkm-yang-go-digital/

Wardhani, A. K., & Romas, A. N. (2021). Analisis Strategi Digital Marketing Di Masa Pandemi Covid-19. Journal of Research in Business and Economics, 4(1).

Downloads

Published

2023-07-27

How to Cite

Fitriyani, L. R., & Rachmawati, D. (2023). Sosialisasi Digital Marketing dan Penggunaan Pembayaran Digital bagi UMKM Desa Penglipuran, Bangli, Bali. Journal of Servite, 5(1), 13–21. https://doi.org/10.37535/1020054120232